Last Updated on September 11, 2025
Cara menghitung suku bunga deposito sering menjadi pertanyaan bagi banyak orang yang ingin menabung dengan aman sekaligus untung. Dengan memahami rumus sederhana dan contoh nyata, Anda bisa tahu berapa hasil bunga yang akan diterima. Artikel ini akan membahas langkah mudah perhitungan deposito agar lebih jelas dan tidak membingungkan.
Baca Juga: Bunga Deposito yang Dijamin LPS
Langkah-langkah Menghitung Bunga Deposito Setelah Jatuh Tempo
Bayangkan ada seorang karyawan muda bernama Andi. Ia baru saja menerima bonus kerja dan ingin menempatkan dana Rp10.000.000 ke deposito dengan bunga 5,75% per tahun selama 6 bulan. Andi penasaran, berapa total dana yang akan ia terima setelah jatuh tempo?
Menghitung bunga deposito sebenarnya sederhana jika mengikuti tahapan yang tepat. Berikut langkah-langkah yang bisa Anda ikuti:
1. Hitung Bunga Deposito Kotor
Pertama, tentukan nilai bunga kotor yang akan diterima. Rumusnya adalah:
Bunga Kotor = Pokok Deposito × Suku Bunga × (Tenor / 12)
Contoh: jika Anda menaruh Rp10.000.000 dengan bunga 5,75% per tahun untuk tenor 6 bulan, maka:
Rp10.000.000 × 5,75% × (6/12) = Rp287.500.
2. Hitung Pajak Bunga Deposito
Bunga deposito di Indonesia dikenakan pajak final sebesar 20% dari bunga kotor. Rumusnya adalah:
Pajak = Bunga Kotor × 20%
Menggunakan contoh di atas: Rp287.500 × 20% = Rp57.500.
3. Hitung Bunga Deposito Bersih
Setelah dikurangi pajak, Anda mendapatkan bunga bersih. Rumusnya:
Bunga Bersih = Bunga Kotor − Pajak
Dari contoh: Rp287.500 − Rp57.500 = Rp230.000.
4. Hitung Total Dana Setelah Jatuh Tempo
Terakhir, jumlahkan pokok deposito dengan bunga bersih untuk mengetahui total dana. Rumusnya:
Total Dana = Pokok Deposito + Bunga Bersih
Maka, Rp10.000.000 + Rp240.000 = Rp10.230.000
Dengan perhitungan ini, Andi bisa tenang karena tahu secara pasti keuntungan yang akan ia dapatkan dari deposito.
Menghitung Bunga Deposito Berdasarkan Bunga Perbulan
Selain menghitung total bunga di akhir tenor, Anda juga bisa menghitung bunga deposito secara bulanan. Cara ini memudahkan untuk melihat perkiraan pendapatan setiap bulan.
1. Rumus Bunga Perbulan
Rumusnya cukup sederhana:
Bunga Perbulan = (Pokok × Suku Bunga × (1/12)) − Pajak
Ingat, pajak bunga deposito tetap 20% dari bunga kotor.
2. Contoh Perhitungan
Misalnya Andi menempatkan Rp10.000.000 dengan bunga 5,75% per tahun. Mari hitung hasilnya per bulan:
- Bunga kotor bulanan = Rp10.000.000 × 5,75% × (1/12) = Rp47.916,67.
- Pajak bunga = Rp47.916,67 × 20% = Rp9.583,33.
- Bunga bersih per bulan = Rp47.916,67 − Rp9.583,33 = Rp38.333,34.
Jadi, setiap bulan Andi menerima bunga bersih sekitar Rp38.333. Jika deposito berlangsung selama 6 bulan, maka total bunga bersih yang diterima adalah Rp38.333 × 6 = Rp229.998 (hampir sama dengan hitungan tenor langsung).
Rekomendasi Artikel: Bunga Deposito Tertinggi
Mulai Deposito, Nikmati Bunga Hingga 6,25%
Deposito di BPR Arto Moro = bunga kompetitif, tenor fleksibel, dan dijamin LPS.
Penutup
Menghitung suku bunga deposito sebenarnya tidak serumit yang dibayangkan. Dengan memahami rumus dan contoh perhitungan, Anda bisa mengetahui berapa bunga yang diperoleh dan bagaimana pengaruh pajak terhadap hasil akhirnya. Cara ini membantu Anda membuat keputusan finansial yang lebih tepat dan terencana.
Jika Anda ingin menikmati keuntungan deposito dengan bunga kompetitif dan proses yang aman, Deposito BPR Arto Moro siap menjadi pilihan terbaik. Yuk, mulai rencanakan keuangan Anda dengan membuka deposito di BPR Arto Moro sekarang juga.