Last Updated on July 18, 2025
Cara Mengetahui Nilai Agunan Sertifikat Rumah di BPR, Bank Arto Moro – Ketika seseorang mengajukan pinjaman ke bank atau lembaga keuangan seperti BPR, umumnya pihak pemberi pinjaman akan meminta jaminan berupa aset tetap—dan salah satu yang paling sering digunakan adalah sertifikat rumah. Namun, sebelum pinjaman dapat dicairkan, aset tersebut perlu dinilai terlebih dahulu. Dari proses inilah muncul istilah yang penting untuk dipahami: nilai agunan sertifikat rumah.
Memahami konsep nilai agunan ini penting agar Anda bisa mengajukan pinjaman dengan lebih bijak.
Pentingnya Mengetahui Nilai Agunan Sebelum Mengajukan Pinjaman
Namun, sebelum pinjaman dapat dicairkan, aset tersebut perlu dinilai terlebih dahulu. Dari proses inilah muncul istilah yang penting untuk dipahami: nilai agunan sertifikat rumah.
Memahami konsep nilai agunan ini penting agar Anda bisa mengajukan pinjaman jaminan sertifikat rumah dengan lebih bijak.
Faktor-Faktor yang Menentukan Nilai Agunan Sertifikat Rumah
Ada beberapa faktor utama yang memengaruhi nilai agunan dari sertifikat rumah, di antaranya:
- Lokasi Properti
Rumah yang berada di pusat kota atau kawasan strategis umumnya memiliki nilai agunan lebih tinggi dibanding di area pinggiran. - Luas Tanah dan Bangunan
Semakin luas ukuran tanah dan bangunan, maka semakin besar potensi nilainya. - Kondisi Fisik dan Usia Bangunan
Rumah yang terawat dan tidak terlalu tua biasanya dihargai lebih tinggi. - Legalitas Dokumen
Sertifikat harus atas nama sendiri, tidak dalam sengketa, dan bebas dari blokir atau catatan hukum. - Akses Jalan dan Fasilitas Umum
Rumah yang mudah dijangkau dan dekat dengan fasilitas publik seperti sekolah atau rumah sakit cenderung punya nilai agunan lebih baik.
Faktor-faktor ini akan dikaji oleh tim appraisal dari bank atau BPR saat melakukan survei ke lokasi sebelum pencairan pinjaman.
Cara Mengetahui atau Menghitung Nilai Agunan Sertifikat Rumah di BPR
Untuk mengetahui nilai agunan sertifikat rumah di BPR, prosesnya umumnya melibatkan tahapan berikut:
- Pengajuan dan Verifikasi Dokumen
Anda menyerahkan sertifikat rumah dan dokumen pendukung lain (seperti IMB, PBB, dan KTP) kepada pihak BPR untuk diverifikasi legalitasnya. - Survei dan Appraisal Lapangan
Tim appraisal BPR akan melakukan pengecekan langsung ke lokasi properti untuk menilai kondisi, lokasi, dan akses lingkungan. - Penilaian Nilai Pasar Wajar
Dari hasil survei, BPR akan menentukan nilai pasar properti berdasarkan kondisi riil dan data pembanding di area tersebut. - Penghitungan LTV (Loan to Value)
Setelah diketahui nilai pasar properti, BPR akan menghitung besaran pinjaman yang bisa diberikan. Misalnya, dengan LTV 70%, maka properti senilai Rp500 juta bisa dijadikan dasar pinjaman hingga Rp350 juta.
Proses Penilaian Agunan Sertifikat Rumah di BPR
Setiap BPR memiliki prosedur tersendiri dalam menilai agunan, namun secara umum prosesnya meliputi tahapan berikut:
- Pemeriksaan Legalitas Sertifikat
Langkah awal, BPR akan mengecek keabsahan sertifikat rumah—termasuk nama pemilik, status tanah (SHM atau HGB), dan bebas dari sengketa atau blokir hukum. - Survei Lokasi Properti
Petugas appraisal dari BPR akan melakukan kunjungan langsung ke lokasi rumah. Di sini mereka menilai aspek fisik bangunan, lokasi, luas tanah, akses jalan, dan lingkungan sekitar. - Analisis Nilai Pasar
Berdasarkan survei dan referensi harga properti sejenis di sekitar lokasi, BPR menentukan estimasi nilai pasar wajar dari rumah yang dijaminkan. - Penentuan Nilai Agunan
Dari nilai pasar yang ditemukan, BPR lalu menghitung nilai agunan dengan menerapkan rasio LTV (biasanya antara 60–80%), yang jadi acuan plafon pinjaman. - Pembuatan Laporan Appraisal
Semua hasil penilaian akan dituangkan dalam laporan resmi yang menjadi dasar keputusan pencairan dana.
Melalui proses ini, Anda akan mengetahui dengan transparan berapa nilai properti Anda menurut standar lembaga keuangan. Ini penting sebelum mengajukan pinjaman jaminan sertifikat rumah, agar pinjaman yang diajukan realistis dan sesuai dengan nilai aset.
“Sesuai dengan POJK No.10/POJK.03/2016, setiap kredit harus disalurkan berdasarkan prinsip kehati-hatian dan kemampuan bayar debitur. Oleh karena itu, nilai agunan akan mempengaruhi plafon, tapi tidak sepenuhnya menentukan jumlah pinjaman.”
Kelebihan Gadai Sertifikat Rumah di BPR Dibanding Lembaga Lain
Inilah beberapa kelebihan yang membuat BPR jadi pilihan unggulan:
- Pencairan Cepat Tanpa Proses Rumit
Banyak BPR menawarkan proses yang cepat, bahkan ada yang bisa cair dalam satu hari kerja. Ini sangat membantu ketika dana darurat dibutuhkan segera, apalagi tanpa BI checking. - Persyaratan Lebih Mudah
Tidak seperti lembaga besar yang mensyaratkan banyak dokumen, BPR biasanya hanya meminta dokumen pokok seperti KTP, KK, dan sertifikat rumah. Cocok bagi yang belum punya riwayat kredit formal. - Pendekatan yang Akrab dan Fleksibel
Karena BPR umumnya beroperasi secara lokal, mereka lebih memahami karakter masyarakat sekitar. Pendekatan ini memungkinkan proses yang lebih manusiawi dan mempertimbangkan kondisi peminjam secara holistik. - Bunga Kompetitif dan Transparan
Tingkat bunga di BPR sering kali lebih bersahabat dan jelas sejak awal, sehingga peminjam bisa menghitung cicilan dengan tenang dan realistis
Dengan kelebihan-kelebihan tersebut, gadai sertifikat rumah di BPR bisa menjadi solusi yang praktis dan aman.
Penutup
Mengetahui nilai agunan sertifikat rumah adalah langkah penting sebelum mengajukan pinjaman. Jika Anda sedang mempertimbangkan pinjaman jaminan sertifikat rumah, konsultasikan langsung dengan pihak BPR untuk mengetahui estimasi nilai agunan rumah Anda dan plafon pinjaman yang bisa didapatkan.