SEMARANG ― Wirausahawan muda memiliki potensi besar untuk menjadi motor penggerak perekonomian, utamanya di sektor UMKM yang dianggap menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi nasional. Generasi muda milenial yang berani terjun di dunia bisnis merupakan aset berharga bagi perekonomian Indonesia.
“Mereka tidak hanya membawa ide-ide segar dan inovatif, tetapi juga menunjukkan ketahanan dan komitmen yang tinggi dalam mengembangkan usaha. Inilah yang kita butuhkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan pekerjaan di Jawa Tengah,” ucap Prof Dr H. Subyakto SH, MH, MM saat berdiskusi dengan Ketua Pembina Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung, Drs. H. Azhar Combo; serta pebisnis dan putra mantan Gubernur Jateng, Ganang Ismail di Kafe Kopi Tembalang, belum lama ini (31/7).
Lebih lanjut, Prof Dr Subyakto yang juga Komisaris Utama sekaligus Pemegang Saham Pengendali Bank Arto Moro menyampaikan saran kepada para pebisnis muda untuk lebih memprioritaskan kualitas dibandingkan kuantitas. “Sangat penting untuk tidak hanya fokus pada volume penjualan, tapi juga memastikan kualitas terjaga agar dapat mempertahankan pasar dan pelanggan setia,” ungkapnya. Subyakto percaya bahwa proses panjang dan ketekunan adalah kunci mencapai kesuksesan, “Generasi muda yang berani berwirausaha, patut menjadi panutan bagaimana proses berjuang, konsisten, dan menghindari proses instan dalam mengembangkan sesuatu.”
Pertemuan ketiga sosok tersebut menjadi platform dalam merencanakan langkah strategis agar bisa mengoptimalkan potensi UMKM lokal dalam menghadapi tantangan ekonomi global. Sinergi antarelemen masyarakat, baik sektor publik maupun swasta, penting untuk mencapai tujuan tersebut. Kafe Kopi Tembalang dipilih sebagai lokasi pertemuan, karena merupakan usaha keluarga yang didirikan oleh Ganang Ismail. Subyakto berharap agar silaturahmi dan diskusi lintas sektoral dapat berlangsung lebih sering. Sehingga perekonomian Jawa Tengah bsa terus berkembang dan menjadi contoh bagi daerah lain.