Home - BPR - Perbedaan Bank Umum dan BPR: Tugas, Layanan, dan Fokusnya

Perbedaan Bank Umum dan BPR: Tugas, Layanan, dan Fokusnya

Perbedaan bank umum dan BPR

Last Updated on August 5, 2025

BPR hadir dengan membuka peluang ekonomi besar bagi masyarakat lokal. Sejauh ini, keberadaannya telah memberikan banyak kontribusi nyata. Utamanya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.

Dengan adanya BPR, banyak kalangan yang terbantu untuk mendapatkan modal usaha lebih mudah. Prosesnya cenderung lebih sederhana, berbeda dengan syarat pemberian modal usaha dari bank besar.

Perbedaan BPR dan Bank Umum

Perbedaan bank umum dan BPR terletak pada jenis layanan dan cakupan usahanya. Bank umum melayani lalu lintas pembayaran seperti transfer antarbank, kliring, hingga transaksi valuta asing. Sebaliknya, BPR tidak diperbolehkan melakukan layanan tersebut karena fokusnya terbatas pada penghimpunan dana dan penyaluran kredit di sektor mikro dan UMKM.

1.Kegiatan Usaha

Dari segi kegiatan usaha, bank umum mempunyai ruang lingkup kegiatan usaha yang lebih luas. Bank umum bisa melakukan berbagai jenis pelayanan keuangan. Meliputi pemberian kredit, melakukan transfer dana, kegiatan valas, sampai transaksi luar negeri.

Menarik Untuk Anda: Deposito Bunga Tertinggi

Sedikit berbeda, bank perekonomian rakyat melaksanakan kegiatan usaha dengan lingkung yang lebih terbatas. Kegiatan utama lembaga ini berkaitan dengan penghimpunan dana dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dengan bentuk kredit.

Terdapat beberapa kegiatan usaha yang bisa dilakukan oleh bank umum tetapi tidak boleh dilakukan oleh bank perekonomian rakyat. Hal inilah yang membuat lingkup kegiatan usaha bank perekonomian rakyat cenderung lebih terbatas.

Pembatasan kegiatan usaha tentu saja memiliki tujuan yang jelas. Dalam menjalankan kegiatan usahanya, bank perekonomian rakyat hanya berfokus memberikan pelayanan kredit kepada sektor lokal agar pengelolaannya berjalan lebih efisien.

2.Fokus Pelayanan

Perbedaan signifikan juga terlihat dari fokus pelayanannya. Bank umum mempunyai fokus pelayanan yang lebih luas dan menyasar seluruh lapisan masyarakat. Mulai dari individu sampai dengan perusahaan-perusahaan besar.

Sementara, bank perekonomian rakyat lebih memusatkan layanan kepada UMKM. Fokus utama pelayanan bank perekonomian rakyat yakni menyediakan produk keuangan sederhana yang menyasar masyarakat lokal.

Bank perekonomian rakyat memiliki layanan khusus yang bertujuan untuk membantu usaha kecil menjadi lebih berkembang. Basis pelayanannya mengutamakan kebutuhan masyarakat kecil dan UMKM.

Segmen pasar bank umum lebih luas, berbeda dengan bank perekonomian rakyat yang lebih terfokus. Titik berat pelayanan bank perekonomian rakyat yakni menghasilkan produk keuangan yang mudah terjangkau oleh masyarakat kecil.

3.Jangkauan

Secara geografis dan demografis, kedua jenis bank ini mempunyai jangkauan yang berbeda. Bank umum biasanya mempunyai cabang dengan jumlah banyak dan tersebar di berbagai wilayah. Baik di wilayah pedesaan maupun wilayah perkotaan.

Baca Juga: ” Target Pasar Bank Umum dan BPR Siapa Aja?

Bahkan, ada beberapa bank umum yang sudah memiliki jaringan cabang di luar negeri. Jangkauan yang luas berbanding lurus dengan kebutuhan nasabah yang beragam. Nasabah bank umum tersebar di berbagai segmen masyarakat.

Jauh berbeda dengan Bank BPR yang memiliki jangkauan terbatas. Biasanya bank perekonomian rakyat hanya punya satu cabang yang beroperasi di dalam satu lingkup wilayah. Fokus nasabahnya hanya menjangkau masyarakat lokal di wilayah tertentu.

Jangkauan yang terbatas membuat pelayanan bank perekonomian rakyat menjadi lebih terfokus di satu wilayah tertentu. Keterbatasan inilah yang justru menjadi poin unggul dari bank perekonomian rakyat.

4.Jenis Layanan

Perbedaan bpr dan bank umum lainnya adalah terlihat dari jenis layanannya. Bank umum mempunyai jenis layanan yang lebih bervariasi dan lengkap. Mencakup produk-produk perbankan yang menyisir individu, perusahaan besar, hingga sektor publik.

Produk perbankan yang tersedia di bank umumnya dapat berupa tabungan, deposito, giro kartu kredit, layanan valas, hingga reksadana. Beragamnya jenis layanan membuat bank umum memiliki jumlah nasabah lebih jauh besar.

Sementara itu, bank perekonomian rakyat justru menghadirkan layanan yang lebih terpusat pada produk-produk perbankan sederhana. Meliputi produk perbankan berupa tabungan, deposito, dan kredit mikro untuk kebutuhan masyarakat lokal dan UMKM.

Bank perekonomian rakyat tidak melayani perusahaan-perusahaan besar maupun sektor korporasi. Fasilitas pinjaman yang tersedia khusus menyasar masyarakat kecil. Dengan hadirnya bantuan pembiayaan, perkembangan ekonomi masyarakat kecil ikut meningkat.

5.Kepemilikan

Selanjutnya, perbedaan antara BPR dan bank umum juga terdapat pada kepemilikannya. Bank umum mempunyai struktur kepemilikan yang lebih terbuka dan kompleks. Sistem kepemilikan saham bank umum juga terbuka untuk kalangan domestik maupun internasional.

Terdapat beberapa bank umum yang namanya tercantum di pasar saham sehingga memungkinkan masyarakat umum menjadi investor bagi bank tersebut. Dengan sistem ini, proses pengumpulan modal terbuka semakin luas.

Berbeda jauh dengan bank perekonomian rakyat yang struktur kepemilikannya lebih terbatas. Lembaga keuangan ini umumnya dimiliki oleh satu atau beberapa pihak sebagai pemegang saham mayoritas.

Pemindahan status kepemilikan bank perekonomian rakyat memerlukan keterlibatan dari pihak OJK. Kepemilikan bank perekonomian rakyat juga bersifat tertutup. Artinya, masyarakat umum tidak bisa membeli saham bank perekonomian rakyat dengan mudah.

6.Pengawasan

Bank perekonomian rakyat mendapat pengawasan dari OJK saja. OJK melakukan pengawasan dalam aspek-aspek dasar. Meliputi pengawasan terhadap kelayakan kredit mikro, penyediaan tabungan, hingga keberlanjutan usaha.

Tugas utama OJK yakni memastikan bank perekonomian rakyat telah menerapkan pemberian kredit yang sehat serta tidak merugikan masyarakat kecil. Hal ini berguna agar perekonomian lokal ikut berkembang sebagaimana mestinya.

Kedua jenis bank ini memiliki perbedaan dari segi pengawasan. Bank umum mendapat pengawasan dari pihak Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). BI berfokus pada pengawasan terkait sistem keuangan dan kebijakan moneter sebuah bank.

Sementara itu, pihak OJK mengawasi bank umum pada aspek teknis dan operasional saja. Dengan menerapkan fungsi pengawasan tersebut, OJK dapat memastikan bahwa bank umum telah menjalankan kegiatan usahanya sesuai dengan peraturan perbankan.

Apa Itu BPR?

Sesuai dengan UU Nomor 10 Tahun 1998, BPR adalah lembaga keuangan yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau dengan prinsip syariah. Dalam kegiatannya, lembaga ini tidak boleh memberikan jasa yang berkaitan dengan lalu lintas pembayaran.

BPR (Bank Perekonomian Rakyat) memiliki ruang lingkup yang lebih terbatas. Fokus utamanya yakni memberikan layanan keuangan kepada masyarakat kecil dan UMKM di wilayah pedesaan atau kota kecil.

Baca Juga:

Sementara itu, bank umum adalah lembaga keuangan yang menjalankan kegiatan operasional berkaitan dengan jasa lalu lintas pembayaran. Bank umum menyediakan berbagai layanan perbankan yang lebih kompleks.

Berbeda dengan bank umum, bank perekonomian rakyat tidak boleh melakukan beberapa kegiatan usaha tertentu. Meliputi kegiatan usaha dalam valuta asing, penyertaan modal, melakukan kegiatan perasuransian, dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran.

Apakah Kegiatan Usaha BPR Sama dengan Kegiatan Usaha Bank Umum?

Tidak, kegiatan usaha BPR tidak sama dengan kegiatan usaha bank umum.

Bank Perekonomian Rakyat (BPR) memiliki cakupan layanan yang lebih terbatas dibandingkan bank umum. BPR tidak diperbolehkan melakukan beberapa aktivitas yang umum dilakukan oleh bank umum. Contohnya:

  • BPR tidak boleh menerima simpanan berupa giro.
  • BPR tidak terlibat dalam lalu lintas pembayaran seperti kliring, transfer antarbank, atau kartu debit.
  • BPR tidak bisa melakukan transaksi valuta asing atau kegiatan usaha di luar negeri.

Sebaliknya, bank umum dapat memberikan layanan keuangan yang lebih lengkap, termasuk:

  • Menyediakan produk giro, kartu kredit, dan layanan transfer antarnegara.
  • Menyalurkan kredit dalam bentuk yang lebih kompleks.
  • Menjalankan fungsi sebagai perantara dalam sistem pembayaran nasional.

Namun, BPR punya keunggulan tersendiri, seperti proses kredit yang lebih cepat, pendekatan yang lebih personal ke nasabah lokal, serta fokus pada sektor UMKM.

Singkatnya, BPR dan bank umum memiliki fungsi yang sama-sama penting, tetapi segmen dan ruang lingkup pelayanannya berbeda. Jadi, memilih BPR atau bank umum tergantung pada kebutuhan dan tujuan finansial kamu.

Apa Sajakah Kegiatan Usaha yang Boleh Dilakukan BPR?

Kegiatan BPR adalah serangkaian tugas BPR yang boleh dikerjakan oleh bank perekonomian rakyat sebagai lembaga keuangan khusus. Aturan tersebut tercantum dalam Pasal 13 UU Nomor 10 Tahun 1998. Berikut penjelasan rincinya.

Menghimpun Dana

Bank perekonomian rakyat dapat menerima simpanan yang berasal dari masyarakat. Baik yang berupa tabungan, deposito berjangka, maupun bentuk-bentuk lainnya. Terdapat pengecualian, bank perekonomian rakyat belum bisa menerima giro.

Transaksi yang melibatkan bilyet giro atau cek tidak tersedia di lembaga keuangan ini. Bank perekonomian rakyat hanya berfokus pada layanan keuangan yang sifatnya dasar. Tidak terlibat dalam lalu lintas pembayaran layaknya bank umum.

Himpunan dana yang berasal dari masyarakat nantinya akan menjadi sumber pembiayaan untuk kegiatan penyaluran kredit. Kegiatan menghimpun dana berguna untuk memberikan layanan simpanan dengan bentuk yang lebih sederhana.

Produk tabungan dari bank perekonomian rakyat umumnya berguna untuk menjangkau nasabah yang ingin menyimpan uangnya dengan sistem fleksibel. Nasabah bank perekonomian rakyat bisa mengambilnya sewaktu-waktu sesuai dengan batasan yang ada.

Menyalurkan Kredit

Kegiatan usaha yang kedua yakni menyalurkan kredit untuk masyarakat. Utamanya, untuk pelaku UMKM. Dengan melaksanakan kegiatan ini, bank perekonomian rakyat ikut aktif mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Baca Juga:

Pemberian kredit dari bank perekonomian rakyat memiliki prosedur yang lebih sederhana dan cepat. Hal ini bertujuan untuk memudahkan kalangan masyarakat yang kesulitan memperoleh akses pembiayaan.

Terdapat beberapa jenis kredit dari bank perekonomian rakyat. Meliputi kredit modal kerja, kredit investasi, hingga kredit konsumtif. Setiap kredit memiliki kegunaan yang berbeda-berbeda.

Bank perekonomian rakyat menyalurkan beberapa jenis kredit yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat lokal. Umumnya proses analisis kelayakan kredit dari lembaga ini terlihat lebih tepat sasaran.

Menempatkan Dana

Selain menghimpun dana dan menyalurkan kredit, bank perekonomian rakyat juga melakukan kegiatan menempatkan dana pada instrumen keuangan. Tidak semua instrumen keuangan, terdapat ketentuan khusus dari otoritas pengawas.

Kegiatan ini menunjukkan bahwa bank perekonomian rakyat juga perlu mengelola sebagian dana likuidnya secara maksimal. Bentuk penempatan dana yang boleh yakni Sertifikat Bank Indonesia (SBI), sertifikat deposito, hingga deposito berjangka.

Instrumen-instrumen tersebut cenderung memiliki tingkat risiko yang rendah dan imbal hasil yang cukup stabil. Dengan demikian, bank perekonomian rakyat bisa mendapatkan pendapatan pasif secara aman.

Penempatan dana pada instrumen yang terlalu beresiko tidak sejalan dengan karakter utama bank perekonomian rakyat. Hal ini justru berisiko mengancam stabilitas keuangan bank perekonomian rakyat dan mengakibatkan keterbatasan ruang geraknya.

Melakukan Penempatan Dana dan Pembiayaan dengan Prinsip Syariah

Bank perekonomian rakyat juga melakukan kegiatan usaha yang berkaitan dengan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip syariah. Lembaga yang menjalankan kegiatan usaha ini memiliki sebutan bank perekonomian rakyat syariah.

Prinsip BPRS yakni beroperasi tanpa memberlakukan sistem bunga. Sebagai gantinya BPRS akan memakai sistem bagi hasil, jual beli, sewa, maupun akad yang sesuai dengan aturan hukum Islam.

Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah cenderung lebih unggul dalam hal keadilan dan transparansi. Layanan ini menjadi alternatif tersendiri bagi masyarakat yang ingin menghindari unsur riba dan mengamalkan nilai-nilai agama.

Dalam hal penempatan dana, BPRS akan menempatkan dananya pada bank syariah maupun instrumen keuangan syariah lain dengan sistem akad. dengan begitu, BPRS bisa memperoleh keuntungan yang halal.

Kegiatan Lain

Selain keempat kegiatan usaha sebelumnya, bank perekonomian rakyat dapat melakukan beberapa jenis kegiatan lain. Meski begitu, kegiatan usaha tersebut harus mendapat persetujuan dari pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Contoh kegiatan usaha lain dari bank perekonomian rakyat yaitu, melakukan kegiatan pengalihan piutang, kerja sama dengan jasa keuangan lainnya, serta melakukan penyertaan modal pada lembaga penunjang.

Bank perekonomian rakyat dapat melakukan pengalihan piutang melalui persetujuan OJK. Dengan melaksanakan kegiatan ini, bank perekonomian rakyat bisa menjual piutang kepada pihak ketiga agar mendapatkan likuiditas dengan lebih cepat.

Untuk memperluas layanannya, bank perekonomian rakyat boleh melakukan kerja sama dengan lembaga jasa keuangan lain. Setiap bentuk kerja sama nantinya akan mendapatkan pengawasan dari pihak OJK.

Apa Kelebihan BPR Dibandingkan dengan Bank Umum?

Cara kerja bank perekonomian rakyat memiliki sejumlah perbedaan dengan bank umum. Faktor inilah yang membuat bank perekonomian rakyat memiliki sejumlah kelebihan. Simak informasi di bawah ini untuk mengetahui kelebihan dari bank perekonomian rakyat!

Bunga yang Tinggi

Kelebihan utama dari bank perekonomian rakyat ialah penawaran tingkat bunganya yang lebih tinggi. Baik berupa bunga tabungan maupun bunga deposito. Daya tarik ini tentu menarik minat beberapa nasabah.

Dengan penawaran bunga BPR yang lebih tinggi, masyarakat lokal mampu memperoleh imbal hasil lebih baik. Suku bunga yang kompetitif tentu menarik lebih banyak masyarakat untuk menempatkan dananya di bank perekonomian rakyat.

Baca Juga: ” Bunga Deposito yang Dijamin LPS: Aman dan Menguntungkan

Tingginya nominal suku bunga simpanan di bank perekonomian rakyat menjadi strategi yang efektif untuk meningkatkan jumlah dan dari pihak ketiga. Bank perekonomian rakyat lebih mengandalkan dana dari masyarakat.

Terkadang, bunga simpanan yang tinggi juga menguntungkan para pelaku usaha kecil dan menengah. Pelaku usaha dapat menempatkan dananya di bank perekonomian rakyat dalam jangka waktu yang lebih pendek.

Pemberian Kredit Lebih Mudah

Berbeda dengan bank umum, bank perekonomian rakyat cenderung memberikan banyak kemudahan dalam hal pemberian kredit kepada masyarakat lokal. Terutama untuk para pelaku usaha kecil dan mikro.

Prosedur pemberian kredit di bank perekonomian rakyat tidak terlalu ketat layaknya di bank umum. Dengan begitu, masyarakat lokal bisa memperoleh pinjaman bank dengan lebih cepat dan mudah dari Bank BPR terdekat.

Bank perekonomian rakyat memiliki standar yang lebih fleksibel dalam menilai kelayakan kredit calon nasabahnya. Lembaga keuangan ini umumnya tidak mensyaratkan jaminan yang terlalu menyulitkan nasabah.

Tidak semata-mata mempertimbangkan dokumen formal saja, bank perekonomian rakyat juga melakukan pengamatan langsung terhadap reputasi nasabah di lingkungan sosial. Model pendekatannya sedikit berbeda dengan bank umum.

Biaya Administrasi Rendah

Sesuai dengan tujuan utamanya, BPR berusaha memberikan pelayanan yang maksimal terhadap masyarakat lokal. Kebijakan terkait biaya administrasi yang rendah sejalan dengan kemampuan segmen tersebut.

Bank perekonomian rakyat menghadirkan layanan dengan biaya administrasi yang ringan. Hal ini turut mendorong inklusi keuangan di tingkat akarnya. Dengan demikian, layanan perbankan telah menyasar seluruh lapisan masyarakat.

Dengan biaya administrasi yang rendah, masyarakat lokal merasa tidak terbebani ketika menabung maupun mengajukan kredit di bank perekonomian rakyat. Sering kali biaya administrasi menjadi pertimbangan utama bagi masyarakat dengan dana terbatas.

Biaya administrasi yang rendah tentu menguntungkan pelaku UMKM yang memerlukan dana untuk mengembangkan usaha. Pelaku UMKM tetap bisa memperoleh pinjaman tanpa mengeluarkan biaya administrasi yang besar.

Berfokus pada UMKM dan Masyarakat Lokal

Sejalan dengan fungsi bank perekonomian rakyat, kehadirannya lebih berfokus melayani kebutuhan perbankan pelaku UMKM dan masyarakat lokal saja. Bank perekonomian rakyat menghadirkan solusi keuangan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat setempat.

Bukan tanpa dasar, bank perekonomian rakyat sebelumnya telah melakukan analisis guna memahami dinamika karakteristik ekonomi di wilayah tersebut. Dengan begitu target layanan menjadi lebih terfokus.

Wilayah jangkauannya yang lebih sempit membuat bank perekonomian rakyat memiliki keunggulan dalam hal pendekatan personal. Dari sinilah hubungan nasabah dengan pihak bank terhubung lebih mudah.

Fokus utama bank perekonomian rakyat terhadap masyarakat lokal dan pelaku UMKM membuktikan kontribusi nyata untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah setempat. Hal ini turut berdampak baik bagi pertumbuhan ekonomi secara nasional.

Tidak Bergantung Sepenuhnya pada Agunan

Bank perekonomian rakyat juga mampu menyalurkan kredit yang tidak bergantung sepenuhnya pada agunan. Artinya, bank perekonomian rakyat lebih mengutamakan pendekatan yang fleksibel untuk melihat kelayakan nasabah.

Umumnya, bank perekonomian rakyat menilai kelayakan nasabah dengan membertimbangkan kejujuran, reputasi, dan potensi usahanya. Kelebihan ini tentu menguntungkan segmen tertentu yang memiliki jumlah aset terbatas.

Baca Juga: ” Kredit UMKM: Syarat, Bunga, dan Cara Pinjaman Tanpa Jaminan

Bank umum cenderung tidak menggunakan pendekatan semacam ini. Pihak bank konvensional sering kali mewajibkan nasabah untuk memiliki agunan yang nilainya setara dengan jumlah kredit.

Bank perekonomian rakyat justru memiliki pendekatan yang berbeda. Agunan bukan menjadi satu-satunya tolak ukur untuk menilai kelayakan nasabah. Kesempatan ini tentu menjadi langkah yang baik bagi masyarakat lokal maupun UMKM untuk memperoleh kredit.

Pencairan Dana Cepat

Prosedur pengajuan kredit di bank perekonomian rakyat cenderung sederhana dan mudah. Oleh karena itu, pencairan dananya juga lebih cepat. Berbeda dengan pengajuan di bank umum yang punya prosedur rumit serta panjang.

Sering kali masyarakat lokal dan pelaku UMKM membutuhkan dana dalam waktu cepat. Baik untuk keperluan terkait usaha maupun kebutuhan mendesak lainnya. Keputusan kredit tidak perlu menunggu persetujuan dari kantor pusat layaknya di bank umum. ( Ini optional tergantung dari perusahaan BPR masing – masing )

Baca Juga: ” Persyaratan Pinjaman Bank BPR Cepat dan Mudah Disetujui

Pihak bank perekonomian rakyat bisa mencairkan dana dengan waktu yang lebih cepat jika persyaratannya telah lengkap. Proses survei, verifikasi data, dan pengambilan keputusan kelayakan nasabah menjadi lebih singkat.

Umumnya, waktu pencairan dana memerlukan 1 hingga 3 hari kerja saja. Oleh karena itu, waktu pencairan yang relatif cepat menjadi salah satu kelebihan tersendiri dari bank perekonomian rakyat.

Jemput Bola

Kelebihan lainnya yakni mengenai sistem jemput bola. Bank perekonomian rakyat terlihat lebih proaktif dalam menjangkau nasabahnya. Terlebih jika wilayah jangkauannya berada di pedesaan atau lokasi yang terpencil.

Pihak BPR kerap mendatangi pasar, tempat usaha, hingga rumah-rumah secara langsung. Pendekatan ini tentu membantu kalangan masyarakat yang mempunyai keterbatasan waktu maupun akses transportasi.

Tidak perlu mendatangi lokasi bank, pihak bank perekonomian masyarakat akan mendatangi langsung nasabahnya. Baik untuk keperluan menawarkan produk, menjemput setoran, hingga melakukan survei.

Pelaku UMKM sering kali memiliki waktu yang terbatas karena perlu mengurus usahanya non-stop. Dengan layanan jemput bola, pihak bank perekonomian rakyat bisa membantu pelaku UMKM yang mengalami masalah keterbatasan waktu.

Mengutamakan Kepercayaan

Bank perekonomian Rakyat atau BPR sering kali mengutamakan kepercayaan dalam menjalankan kegiatan usahanya. Dalam beberapa kondisi, penilaian kelayakan kredit tidak hanya terbatas pada data-data formal saja.

Hal ini tentu tidak sejalan dengan prinsip bank umum yang mengandalkan keakuratan data nasabah dan besarnya agunan. Sistem bank perekonomian rakyat cenderung lebih fleksibel dan tidak kaku. Fleksibilitas inilah yang membuat banyak masyarakat lokal tertarik.

Baca Juga: ” Kredit Bank: Cara Cerdas Manfaatkan Tanpa Terjebak Utang

Wilayah operasinya yang lebih terbatas mengharuskan pihak bank perekonomian rakyat membangun hubungan yang erat dengan nasabah lokal. Untuk itu, perlu adanya rasa kepercayaan antara nasabah dengan pihak bank.

Dengan memanfaatkan prinsip kepercayaan, bank perekonomian rakyat justru membangun kenyamanan tersendiri bagi nasabahnya. Masyarakat lokal dan pelaku UMKM kerap merasa kurang percaya diri ketika berurusan dengan bank-bank besar.

Penutup

BPR memiliki sejumlah perbedaan dengan bank umum. Baik dari segi kegiatan usaha, jangkauan, jenis pelayanan, hingga kepemilikannya. Jika berniat untuk mengajukan kredit, pastikan untuk memilih bank perekonomian rakyat yang terdaftar di OJK.

Bagaimana, sudah paham kah tentang perbedaan bank umum dan BPR? Kalian bisa bebas bertanya tentang seputar dunia keuangan dengan kita loh! Bisa langsung menghubungi kami melalui kontak yang tersedia ya.

Sources:
https://www.dbs.id/digibank/id/id/investasi/produk-investasi/deposito
https://banksaqu.co.id/blog/bunga-deposito-reguler-bank-saqu
https://www.seabank.co.id/produk-layanan/digital/deposito
https://www.jago.com/id/jago/rates
https://universalbpr.co.id/suku-bunga/deposito
https://linebank.co.id/blog/finansial/crm-berapa-bunga-depostio-di-line-bank/
https://www.ocbc.id/suku-bunga-dasar
https://bri.co.id/deposito-rupiah

Scroll to Top