Di masa pandemi, kredit perbankan mencatatkan pertumbuhan yang kurang menggembirakan, namun hal sebaliknya terjadi pada dana simpanan masyarakat.
Jumlah simpanan nasabah perbankan mengalami peningkatan pesat selama pandemi Covid-19. Hal ini terlihat dari peningkatan jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) di industri perbankan pada 2021.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat DPK perbankan mencapai Rp 7.480 triliun pada Desember 2021. Nilai itu meningkat hingga 12,21% dibandingkan realisasi tahun sebelumnya yakni Rp 6.665 triliun.
Memasuki awal 2022, OJK mencatat terjadinya peningkatan fungsi intermediasi di sektor perbankan. Kredit perbankan tercatat tumbuh sebesar 5,79% year on year (yoy) di Januari 2022 sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencatatkan pertumbuhan sebesar 12,07% yoy.
Dana Pihak Ketiga atau simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana dalam bentuk giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan hal tersebut.
Catatan positif pertumbuhan Dana Pihak Ketiga di tahun 2021 dan awal tahun 2022 tersebut membawa optimisme bahwa outlook sektor jasa keuangan, khususnya terkait Dana Pihak Ketiga di tahun 2022 ini akan jauh lebih baik sehingga akan mampu menjadi pendorong upaya percepatan pemulihan ekonomi.
Salah satu pelaku jasa perbankan yang mencatatkan pertumbuhan dana pihak ketiga sangat baik tersebut adalah BPR Arto Moro. Sepanjang tahun 2021, BPR Arto Moro mampu mencatatkan pertumbuhan dana simpanan sebesar 50% menjadi Rp 301 M.
Direktur Utama BPR Arto Moro, Darmawan SSos mengatakan, peningkatan dana simpanan masyarakat menjadi bukti bahwa BPR Arto Moro dari waktu ke waktu semakin mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.
“Tanpa adanya rasa percaya dan nyaman terhadap bank, maka sulit bagi masyarakat untuk mau menempatkan dananya. Oleh sebab itu, kami senantiasa berkomitmen memberikan pelayanan terbaik untuk menjawab kepercayaan nasabah dan masyarakat,” kata Darmawan.
Pada tahun 2022, BPR Arto Moro memproyeksikan pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar 80%. Darmawan menambahkan bahwa pihaknya sudah menyiapkan serangkaian strategi untuk mencapai target tersebut. Diantara strategi tersebut adalah dengan menambah portofolio produk perbankan BPR Arto Moro.
“Pada awal tahun ini, kami meluncurkan 3 produk baru sebagai pengembangan produ yang sudah ada, yaitu Deposito Berhadiah Emas, Deposito Berhadiah E-Voucher, dan Simphati (Simpanan Berhadiah Pasti). Dimana lagi bisa mendapatkan manfaat bunga maksimal deposito dan juga mendapatkan hadiah emas sekaligus,” ujar Darmawan.
Selain berhadiah emas, deposito Arto Moro juga berbunga maksimal LPS, aman dijamin LPS, mempunyai fasilitas pick up ke tempat nasabah, dan berhadiah gratis aneka souvenir menarik. Sebagai bagian dari upaya memperkuat dana murah dari masyarakat, BPR Arto Moro juga terus menggiatkan sosialisasi dan penghimpunan tabungan dari masyarakat, diantaranya adalah kepada Pelajar dalam bentuk Tabungan Simpel (Simpanan Pelajar).
“Kami beberapa waktu yang lalu melakukan sosialisasi ke Eagle School dan SMA N 9 Semarang. Respon siswa dan sekolah sangat baik terbukti dengan banyaknya siswa yang membuka tabungan Simpel di BPR Arto Moro,” tuturnya. (-)